PPMI Assalaam Akan Menampilkan Tarian Ini Pada Jambore di Songkhla, Thailand nanti

Keprievent.com – Kontingen pramuka PPMI Assalaam sudah bersiap diri menyongsong The Scout Jamboree Celebration For Coronation of King Rama, yang sebentar lagi akan digelar di Laem Samila (Pine Tree Cape), Mueang District, Provinsi Songkhla, Thailand.

Sejauh ini, dari Keresidenan Surakarta hanya ada peserta dari PPMI Assalaam yang mewakili daerah ini di ajang internasional tersebut. PPMI Assalaam sendiri tepatnya berada di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Solo. Kontingen pramuka dari PPMI Assalaam ini akan bergabung bersama kontingen dari Indonesia lainnya di event ini. Tercatat di dalam rombongan ini nantinya adalah kontingen dari Lampung, Solo, Cianjur, Indramayu, Pekanbaru, Kalimantan Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan dari Kepri sendiri, baik dari Batam dan Tanjungpinang.

Menurut Kak Farah Zulfa, selaku staff Bidang Kepesantrenan, sekaligus tim kontributor peliput media bagi web PPMI Assalaam. Kontingen pramuka yang akan berangkat ke event The Scout Jamboree Celebration For Coronation of King Rama ini tidak mengadakan pelepasan tim secara khusus. “Sekolah kami adalah pondok pesantren, dan saat ini kami sedang libur panjang karena lebaran, serta bertepatan dengan libur tahun ajaran baru. Kemarin tanggal 22 Mei 2019, sebelum santri pulang ke daerah asal masing- masing, kami sudah melakukan kunjungan ke sesepuh/ tetua pondok pesantren kami sebagai pengganti acara pelepasan,” jelasnya saat dikonfirmasi Senin (10/06) sore.

“Dalam kesempatan berkunjung ke sesepuh pesantren tersebut kami mohon ijin, mohon pamit, serta mohon doa agar acara jamboree yang akan kami ikuti di Thailand nanti lancar. Adapun sesepuh yang kami kunjungi yaitu, Ustadz Chozin Shidiq selaku salah satu founding father pesantren kami. Kemudian kami juga mengunjungi Ustadz Ahmad Syamsuri selaku ketua Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta yang menaungi pesantren, dan juga ke Ustadz Uripto Mahmud Yunus, selaku direktur pondok pesantren PPMI Assalaam,” katanya.

Dalam jamboree yang bertajuk "14th Southern Border Provinces Scout Jamboree 2019" ini, Pembina yang ditunjuk oleh pesantren PPMI Assalaam untuk mengawal sebanyak total 19 peserta jamboree di Thailand nanti ada dua orang, yaitu Ustadzah Yanik Khizanatul Khoiriyah, selaku Kepala Sub Bagian Bidang Kepesantrenan dan Minat Bakat, yang membawahi kegiatan kepanduan di pesantren, dan Ustadzah Farah Zulfa sebagai staff Bidang Kepesantrenan, sekaligus tim kontributor peliput media bagi web PPMI Assalaam.  

Bagi Pramuka PPMI Assalaam, mengikuti event jamboree yang akan dihelat selama lima hari, terhitung sejak 16 juni hingga 20 Juni 2019 mendatang ini, merupakan kali pertama kontingen ini berkegiatan di ajang internasional. Sebelumnya tim ini pernah mengikuti banyak kegiatan kepanduan di tingkat nasional.

Kesempatan mengikuti kegiatan kepanduan di tingkat internasional ini tentunya tidak disia-siakan oleh pramuka PPMI Assalaam. “Kami berencana menampilkan tarian ‘Indonesia Menari’ pada sesi culture performance nantinya di jamboree Thailand ini. Tarian ini merupakan perpaduan tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Tarian ini diilhami dari heterogenitas santri kami yang juga berasal dari seluruh wilayah di Indonesia,” jelas Kak Farah.

“Kalau untuk budaya Solo, nanti akan kami perkenalkan melalui makanan dan minuman yang akan kami bawa ke jamboree ini. Kami berencana membawa oleh-oleh khas Solo, seperti intip, brem, klengkam, serbat dan rengginan.

“Kami berharap santri kami bisa menemukan pengalaman berharga yang berguna bagi masa depannya kelak. Disamping itu, tentunya  kami juga berharap nama pesantren kami, Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam semakin dikenal, dan kami dapat memperluas jangkauan jaringan kerjasama kami sampai ke luar negeri,” pungkasnya.

Kontingen dari PPMI Assalaam ini akan memulai perjalanan mereka ke Songkhla, Thailand, pada Jumat (14/06). Kontingen ini akan langsung menuju Jakarta terlebih dahulu guna mengikuti seremoni pelepasan Kontingen Pramuka Indonesia yang akan dilepas langsung oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Cibubur.

Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, Jambore yang diangkat oleh National Scout Organization of Thailand (NSOT) – Semacam Kwartir nasional-nya Thailand – ini diadakan sehubungan dalam rangka merayakan penobatan Raja Thailand, Raja Maha Vajiralongkorn yang baru dinobatkan sebagai King Rama X pada Sabtu (4/5/2019) yang lalu.

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn  dinobatkan sebagai raja baru menggantikan ayahnya, Raja Bhumibol Adulyade yang wafat pada Oktober 2016 lalu karena sakit. Maha Vajiralongkorn dinobatkan sebagai Raja Thailand dalam upacara yang berlangsung hingga tiga hari lamanya. Raja Vajiralongkorn mendapatkan gelar sebagai Rama X dari Dinasti Chakri yang sudah berkuasa di Negeri "Gajah Putih" sejak tahun 1782 silam.

Menurut Kak Endra selaku Head Facility of Indonesia Contingent, event ini jelas saja merupakan kesempatan langka dan sangat berguna bagi pramuka kita untuk bertemu, bertukar ilmu dan pengalaman dengan pramuka dari negara Asia lainnya selain Indonesia. “Negara asia lain juga turut serta pada jamboree di Thailand ini, antara lain Malaysia dan Vietnam, serta beberapa negara Asia lainnya,” kata Kak Endra, Minggu (9/06) di Batam.

“Kontigen Indonesia dalam kesempatan ini, akan memberangkatkan sebanyak 150 orang peserta dari berbagai anggota pramuka di Indonesia, dan 56 visitor yang akan ikut berkunjung ke lokasi jambore di Songkhla, Thailand,” jelasnya kemudian.

Di lain tempat, Kak Rio Ashadi selaku Head of Contingent yang akan memimpin langsung kontingen Indonesia ke jamboree di Thailand ini mengatakan bahwa, acara kepanduan seperti jamboree ke luar negeri ini sangat didukung oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. “Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selalu dan tak henti- hentinya memotivasi  anggota gerakan pramuka agar menggunakan kesempatan yang terbuka bagi kegiatan kepanduan di luar negeri. Sebagai bagian dari World of Scout Member, kita akan dapat merasakan euphoria kegiatan berskala global ini, dan tentu saja juga mengandung nilai-nilai pendidikan global,” bebernya pada Senin (10/06) malam.

  

“Dengan mengikuti kegiatan kepanduan ini anggota gerakan pramuka akan mengerti dan memahami, serta tentunya akan mampumendalami perbedaan untuk memperkuat persatuan di kalangan pramuka Asia, bahkan pramuka Dunia,” tutupnya. (**)