Kuliner Kerajaan Riau Ditampilkan saat Uji Trail Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat
TANJUNGPINANG – Pulau Penyengat masih menyimpan kuliner khas Kerajaan Riau. Dalam Uji Trail Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat, 24-27 Juli, kuliner tersebut ditampilkan. Tepatnya melalui Cooking Class (CooClass), Kamis (25/7).
CooClass digelar di Rumah Baca Pulau Penyengat, Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. 4 Kuliner Kerajaan Riau yang disajikan adalah Nasi Dagang, Ikan Tamban Salai Masak Asam, Kue Talam Belaok, dan Air Dohot.
“Resepnya masih otentik karena diwariskan turun temurun. Menjadi bagian pelestarian, kuliner khas Pulau Penyengat ini bisa dipelajari wisatawan. Nanti ada paket wisata khusus yang ditawarkan melalui CooClass,” kata Interpreter Cooking Class Pokdarwis Pulau Penyengat Nur Fatila, Kamis (25/7).
Salah satu menu favorit di era Kerajaan Riau adalah Nasi Dagang. Menariknya, Bumbu Nasi Dagang berupa Halba, didatangkan dari mancanegara. Sumbernya berasal dari India, Pakistan, hingga Timur Tengah.
“Banyak kuliner di Pulau Penyengat merupakan warisan Kerajaan Riau. Kekayaan itu menjadi potensi besar sekaligus daya tarik pariwisata di sini. Dari Uji Trail ini, kuliner tersebut sangat layak dijual dan memiliki potensi menjanjikan. Kami yakin, arus wisatawan ke Pulau Penyengat akan bertambah bagus,” terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Surjadi.
Untuk membuat Nasi Dagang, hanya perlu disediakan bahan baku seperti Beras, Halba, Jahe, Bawang Merah-Putih, juga Bombai. Ada juga Santan Pekat, Garam, dan Air Bersih. Proses memasaknya simpel, diawali dengan merendam Halba dan mencuci Beras.
Berikutnya, siapkan Santan Pekat dan Cair. Tanaklah Beras selama 5 menit, lalu masukan Santan Pekat disusul Halba. Taburkan Jahe, Bawang Bombai, dan lainnya tunggu hingga 5 menit. Angkat Nasi, lalu kukuslah 15 menit. Angkat, lalu salin ke dalam wadah khusus dan tunggu 10 menit. Nasi Dagang pun sudah siap dihidangkan.
Selain Nasi Dagang, story besar juga dimiliki Air Dohot, atau minuman khusus keluarga raja. Masyarakat umum tidak boleh mengkonsumsinya. Rasanya unik karena berisi berbagai buah, termasuk Kurma Madu. Kurma ini didatangkan secara khusus dari mancanegara.
Namun, berbeda dengan Kue Talam Belaok. Menurut sejarah, Talam Belaok adalah kuliner masyarakat umum Kerajaan Riau. Kue Talam Belaok mulai sulit dijumpai. Masyarakat sekarang hanya bisa menikmati kue nikmat tersebut di moment penting seperti, hari raya keagamaan atau acara adat.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, CooClass memiliki value tinggi.
“Kuliner khas sebuah destinasi selalu dicari oleh wisatawan. Apalagi, Pulau Penyengat memiliki banyak koleksi kuliner warisan Kerajaan Riau. Bukan hanya sisi historynya yang kuat, publik pasti penasaran ingin mencobanya. Lebih menarik lagi, wisatawan juga bisa mempraktekannya langsung. Secara konten, CooClass dengan kuliner khas Penyengat memiliki value tinggi,” ungkap Giri.
Konten CooClass memberikan space besar publik merekonstruksi kekayaan masa silam. Prosesnya juga tidaklah rumit.
“Uji Trail CooClass secara umum positif. Mengambil Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat nantinya sangat menguntungkan. Wisatawan mendapat pengetahuan baru, sekaligus ikut melestarikan kuliner khas dari Kerajaan Riau. Kalau sudah belajar di Pulau Penyengat, mereka bisa mencobanya di rumah,” terang Giri lagi.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini, mengatakan CooClass menarik. Karena memiliki beragam konten kuliner yang ditawarkan.
“Ada banyak kuliner khas Pulau Penyengat yang bisa ditampilkan di sini. Dikemas menjadi paket wisata, nantinya masyarakat akan semakin banyak mendapatkan value secara ekonomi. Sebab, arus wisatawan naik,” papar Oneng Setya Harini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak ragu mengajak wisatawan berkunjung ke Pulau Penyengat.
“Selalu ada wawasan baru saat berkunjung ke Pulau Penyengat. Kini aktivitas wisatawan makin nyaman dengan beragam konten dan paket wisata yang ditawarkan. Kuliner tersebut akan menjadi daya tarik dan mendatangkan banyak wisatawan. Cita rasanya nikmat, apalagi semuanya otentik dari masa silam,” tuturnya.
CooClass digelar di Rumah Baca Pulau Penyengat, Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. 4 Kuliner Kerajaan Riau yang disajikan adalah Nasi Dagang, Ikan Tamban Salai Masak Asam, Kue Talam Belaok, dan Air Dohot.
“Resepnya masih otentik karena diwariskan turun temurun. Menjadi bagian pelestarian, kuliner khas Pulau Penyengat ini bisa dipelajari wisatawan. Nanti ada paket wisata khusus yang ditawarkan melalui CooClass,” kata Interpreter Cooking Class Pokdarwis Pulau Penyengat Nur Fatila, Kamis (25/7).
Salah satu menu favorit di era Kerajaan Riau adalah Nasi Dagang. Menariknya, Bumbu Nasi Dagang berupa Halba, didatangkan dari mancanegara. Sumbernya berasal dari India, Pakistan, hingga Timur Tengah.
“Banyak kuliner di Pulau Penyengat merupakan warisan Kerajaan Riau. Kekayaan itu menjadi potensi besar sekaligus daya tarik pariwisata di sini. Dari Uji Trail ini, kuliner tersebut sangat layak dijual dan memiliki potensi menjanjikan. Kami yakin, arus wisatawan ke Pulau Penyengat akan bertambah bagus,” terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Surjadi.
Untuk membuat Nasi Dagang, hanya perlu disediakan bahan baku seperti Beras, Halba, Jahe, Bawang Merah-Putih, juga Bombai. Ada juga Santan Pekat, Garam, dan Air Bersih. Proses memasaknya simpel, diawali dengan merendam Halba dan mencuci Beras.
Berikutnya, siapkan Santan Pekat dan Cair. Tanaklah Beras selama 5 menit, lalu masukan Santan Pekat disusul Halba. Taburkan Jahe, Bawang Bombai, dan lainnya tunggu hingga 5 menit. Angkat Nasi, lalu kukuslah 15 menit. Angkat, lalu salin ke dalam wadah khusus dan tunggu 10 menit. Nasi Dagang pun sudah siap dihidangkan.
Selain Nasi Dagang, story besar juga dimiliki Air Dohot, atau minuman khusus keluarga raja. Masyarakat umum tidak boleh mengkonsumsinya. Rasanya unik karena berisi berbagai buah, termasuk Kurma Madu. Kurma ini didatangkan secara khusus dari mancanegara.
Namun, berbeda dengan Kue Talam Belaok. Menurut sejarah, Talam Belaok adalah kuliner masyarakat umum Kerajaan Riau. Kue Talam Belaok mulai sulit dijumpai. Masyarakat sekarang hanya bisa menikmati kue nikmat tersebut di moment penting seperti, hari raya keagamaan atau acara adat.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, CooClass memiliki value tinggi.
“Kuliner khas sebuah destinasi selalu dicari oleh wisatawan. Apalagi, Pulau Penyengat memiliki banyak koleksi kuliner warisan Kerajaan Riau. Bukan hanya sisi historynya yang kuat, publik pasti penasaran ingin mencobanya. Lebih menarik lagi, wisatawan juga bisa mempraktekannya langsung. Secara konten, CooClass dengan kuliner khas Penyengat memiliki value tinggi,” ungkap Giri.
Konten CooClass memberikan space besar publik merekonstruksi kekayaan masa silam. Prosesnya juga tidaklah rumit.
“Uji Trail CooClass secara umum positif. Mengambil Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat nantinya sangat menguntungkan. Wisatawan mendapat pengetahuan baru, sekaligus ikut melestarikan kuliner khas dari Kerajaan Riau. Kalau sudah belajar di Pulau Penyengat, mereka bisa mencobanya di rumah,” terang Giri lagi.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini, mengatakan CooClass menarik. Karena memiliki beragam konten kuliner yang ditawarkan.
“Ada banyak kuliner khas Pulau Penyengat yang bisa ditampilkan di sini. Dikemas menjadi paket wisata, nantinya masyarakat akan semakin banyak mendapatkan value secara ekonomi. Sebab, arus wisatawan naik,” papar Oneng Setya Harini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak ragu mengajak wisatawan berkunjung ke Pulau Penyengat.
“Selalu ada wawasan baru saat berkunjung ke Pulau Penyengat. Kini aktivitas wisatawan makin nyaman dengan beragam konten dan paket wisata yang ditawarkan. Kuliner tersebut akan menjadi daya tarik dan mendatangkan banyak wisatawan. Cita rasanya nikmat, apalagi semuanya otentik dari masa silam,” tuturnya.
Kuliner Kerajaan Riau Ditampilkan saat Uji Trail Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat
Reviewed by bams nektar
on
July 27, 2019
Rating:

Post a Comment