Wisata Indonesia Disambut Antusias Pada Sales Mission Leisure Di Singapura
Keprievent.com , SINGAPURA - Bertempat di Singapore Cricket Club lantai 2, Kemenpar menggelar Sales Mission Leisure untuk pasar Singapura di tahun 2019 ini.
Event yang berlangsung pada Kamis (22/8) ini mempertemukan seller dari Indonesia dengan puluhan buyer dari Singapura. Dari Indonesia sendiri, Kemenpar mendatangkan beberapa seller dari Kepri, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, dan Bali.
Tampil dalam presentasi pembuka pagelaran ini Vitria Ariani, Tim Percepatan Pengembangan Wisata Pedesaan dan Perkotaan Kemenpar. Vitria memaparkan bahwa saat ini ada 75 ribu desa di Indonesia. "10 persen dari desa di Indonesia ini potensial menjadi desa wisata. Datang ke desa bukan saja hanya bernilai transaksi, namun juga ada interaksi di sana, kesetaraan, dan peduli dengan sesama," jelasnya.
"Selain itu, village tourism juga mengajarkan wisatawan untuk mencintai alam, Bumi tempat kita berpijak dan kearifan lokal yang melekat padanya," katanya.
Village tourism di Indonesia dikembangkan oleh inisiasi warga lokal dan komunitas yang peduli tentang wisata ini. Di dalamnya mengandung nilai yang berbeda, serta dapat merubah perspektif kita terhadap lingkungan dan orang.
"Pengalaman tinggal di desa bagi orang desa tentunya terasa biasa, namun bagi orang kota, hal ini akan menjadikan pengalaman yang luar biasa," jelas Vitri
"Yang paling penting dalam hal ini adalah keterikatan dan keramahan lokal," bebernya.
Sementara Edi Sutrisno mewakili Batam Tourism Board, mempresentasikan tentang event-event yang ada di Batam dan Kepri dalam waktu dekat ini, yang dapat dikunjungi oleh wisman dari Singapura.
"Perhelatan peresmian Masjid Sultan Riayat Syah yang akan digelar pada 20 September nanti di Batam sangat sayang untuk dilewatkan. Di tanggal 1-5 November ada Wonderful Sail to Abang Island. Selain itu ada Batam Jazz & Fashion (Bajafash) di tanggal 13-15 September nanti yang mencuri perhatian," kata Edi.
Bajafash sendiri merupakan event music jazz internasional yang rutin digelar di Batam setiap tahunnya. Pagelaran di 2019 ini memasuki tahun keempat September ini. Uniknya, ini adalah event yang memadukan musik jazz dengan fashion show. Selain musik dan fashion, event ini juga mengangkat UKM melalui penjualan produk-produk unggulan mereka, mulai dari souvenir, fashion, hingga kuliner.
"Selain itu, Ironman 70.3 pada 25 Agustus ini menarik untuk diikuti. Kemudian ada International Bintan Marathon pada 7-8 September dan Tour de Kepri 2019 di tanggal 27-29 September depan, merupakan atraksi yang menawan di Kepri," imbuh Edi.
Siti Aishah Said, perwakilan dari Azza Travel Pte Ltd Singapura, yang ikut dalam kegiatan ini sebagai buyer berpendapat bahwa, event ini sangat bagus dapat dilakukan di Singapura. "Kami sendiri mendapat keuntungan bertemu beberapa provider yang selama ini kami cari, yaitu travel yang menyediakan paket ke Raja Ampat. Selain itu, Telunas merupakan suatu destinasi yang menarik untuk kami jual ke pelanggan kami," terangnya.
Di sisi lain, sebagai seller dari Belitung, Hana berpendapat bahwa kegiatan ini sangat positif bagi tour travel. "Kegiatan seperti ini harus sering-sering dilakukan. Bagi kami hal ini juga sekalian mengenal market Singapura itu seperti apa? Need mereka itu yang bagaimana? Karekteristik mereka seperti apa?" ujarnya.
"Dari informasi yang kita dapat di sini, nantinya dapat menjadi bahan dalam penyusunan itinerary untuk wisman.Kita adjust sesuai kebutuhan mereka," imbuhnya.
"Kita sudah menjual 300 paket ke Singapura. Kita bisa reach up lagi lebih jauh pasar Singapura yang sangat besar ini. Singapura dapat menjadu "hub" bagi kita dalam hal ini," tandasnya.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati, yang berkesempatan memberikan sambutan pada awal acara ini mengatakan, percepatan perkembangan pariwisata terus digesa oleh oleh Pemerintah Indonesia, terutama pada daerah-daerah yang menjadi "Bali Baru", yaitu destinasi wisata yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
"Indonesia memiliki super priority destination mulai dari gunung berapi sampai ke pantai-pantainya yang mempesona. Dari savana hingga agrowisata yang beragam, mulai dari destinasi backpacker sampai ke perhotelan. Semuanya tinggal menyesuaikan dengan segala segmen, baik keluarga, grup, maupun millenial," katanya.
"Semua destinasi yang potensial tersebut dapat diangkat untuk dijual ke wisman. Tour travel yang sudah ada tentunya sudah menyediakan paket-paket wisata yang sesuai untuk segala jenis segmen tersebut," ujarnya.
Sementara itu Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, Sales Mission Leisure Di Singapura ini merupakan strategi dari keberhasilan meraih target yang ada. "Diharapkan event ini tentunya dapat berimbas pada keberhasilan pencapaian target secara nasional. Dimana tahun ini Kemenpar ditargetkan dapat menjaring 20 juta wisman ke Indonesia," katanya.
"Sales Mission Leisure Kita adakan di Singapura, karena negara ini merupakan perbatasan terdekat ke Kepulauan Riau (Kepri), sedangkan kita tahu bahwa Kepri sudah berhasil menjadi satu dari tiga pintu masuk wisman terbesar ke Indonesia, dan Batam menjadi kunci keberhasilan Kepri. Tentunya Kemenpar juga akan all out membantu Kepri untuk mencapai target wismannya tahun ini," ujar Rizki yang diamini oleh Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati.(**)
Event yang berlangsung pada Kamis (22/8) ini mempertemukan seller dari Indonesia dengan puluhan buyer dari Singapura. Dari Indonesia sendiri, Kemenpar mendatangkan beberapa seller dari Kepri, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, dan Bali.
Tampil dalam presentasi pembuka pagelaran ini Vitria Ariani, Tim Percepatan Pengembangan Wisata Pedesaan dan Perkotaan Kemenpar. Vitria memaparkan bahwa saat ini ada 75 ribu desa di Indonesia. "10 persen dari desa di Indonesia ini potensial menjadi desa wisata. Datang ke desa bukan saja hanya bernilai transaksi, namun juga ada interaksi di sana, kesetaraan, dan peduli dengan sesama," jelasnya.
"Selain itu, village tourism juga mengajarkan wisatawan untuk mencintai alam, Bumi tempat kita berpijak dan kearifan lokal yang melekat padanya," katanya.
Village tourism di Indonesia dikembangkan oleh inisiasi warga lokal dan komunitas yang peduli tentang wisata ini. Di dalamnya mengandung nilai yang berbeda, serta dapat merubah perspektif kita terhadap lingkungan dan orang.
"Pengalaman tinggal di desa bagi orang desa tentunya terasa biasa, namun bagi orang kota, hal ini akan menjadikan pengalaman yang luar biasa," jelas Vitri
"Yang paling penting dalam hal ini adalah keterikatan dan keramahan lokal," bebernya.
Sementara Edi Sutrisno mewakili Batam Tourism Board, mempresentasikan tentang event-event yang ada di Batam dan Kepri dalam waktu dekat ini, yang dapat dikunjungi oleh wisman dari Singapura.
"Perhelatan peresmian Masjid Sultan Riayat Syah yang akan digelar pada 20 September nanti di Batam sangat sayang untuk dilewatkan. Di tanggal 1-5 November ada Wonderful Sail to Abang Island. Selain itu ada Batam Jazz & Fashion (Bajafash) di tanggal 13-15 September nanti yang mencuri perhatian," kata Edi.
Bajafash sendiri merupakan event music jazz internasional yang rutin digelar di Batam setiap tahunnya. Pagelaran di 2019 ini memasuki tahun keempat September ini. Uniknya, ini adalah event yang memadukan musik jazz dengan fashion show. Selain musik dan fashion, event ini juga mengangkat UKM melalui penjualan produk-produk unggulan mereka, mulai dari souvenir, fashion, hingga kuliner.
"Selain itu, Ironman 70.3 pada 25 Agustus ini menarik untuk diikuti. Kemudian ada International Bintan Marathon pada 7-8 September dan Tour de Kepri 2019 di tanggal 27-29 September depan, merupakan atraksi yang menawan di Kepri," imbuh Edi.
Siti Aishah Said, perwakilan dari Azza Travel Pte Ltd Singapura, yang ikut dalam kegiatan ini sebagai buyer berpendapat bahwa, event ini sangat bagus dapat dilakukan di Singapura. "Kami sendiri mendapat keuntungan bertemu beberapa provider yang selama ini kami cari, yaitu travel yang menyediakan paket ke Raja Ampat. Selain itu, Telunas merupakan suatu destinasi yang menarik untuk kami jual ke pelanggan kami," terangnya.
Di sisi lain, sebagai seller dari Belitung, Hana berpendapat bahwa kegiatan ini sangat positif bagi tour travel. "Kegiatan seperti ini harus sering-sering dilakukan. Bagi kami hal ini juga sekalian mengenal market Singapura itu seperti apa? Need mereka itu yang bagaimana? Karekteristik mereka seperti apa?" ujarnya.
"Dari informasi yang kita dapat di sini, nantinya dapat menjadi bahan dalam penyusunan itinerary untuk wisman.Kita adjust sesuai kebutuhan mereka," imbuhnya.
"Kita sudah menjual 300 paket ke Singapura. Kita bisa reach up lagi lebih jauh pasar Singapura yang sangat besar ini. Singapura dapat menjadu "hub" bagi kita dalam hal ini," tandasnya.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati, yang berkesempatan memberikan sambutan pada awal acara ini mengatakan, percepatan perkembangan pariwisata terus digesa oleh oleh Pemerintah Indonesia, terutama pada daerah-daerah yang menjadi "Bali Baru", yaitu destinasi wisata yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
"Indonesia memiliki super priority destination mulai dari gunung berapi sampai ke pantai-pantainya yang mempesona. Dari savana hingga agrowisata yang beragam, mulai dari destinasi backpacker sampai ke perhotelan. Semuanya tinggal menyesuaikan dengan segala segmen, baik keluarga, grup, maupun millenial," katanya.
"Semua destinasi yang potensial tersebut dapat diangkat untuk dijual ke wisman. Tour travel yang sudah ada tentunya sudah menyediakan paket-paket wisata yang sesuai untuk segala jenis segmen tersebut," ujarnya.
Sementara itu Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, Sales Mission Leisure Di Singapura ini merupakan strategi dari keberhasilan meraih target yang ada. "Diharapkan event ini tentunya dapat berimbas pada keberhasilan pencapaian target secara nasional. Dimana tahun ini Kemenpar ditargetkan dapat menjaring 20 juta wisman ke Indonesia," katanya.
"Sales Mission Leisure Kita adakan di Singapura, karena negara ini merupakan perbatasan terdekat ke Kepulauan Riau (Kepri), sedangkan kita tahu bahwa Kepri sudah berhasil menjadi satu dari tiga pintu masuk wisman terbesar ke Indonesia, dan Batam menjadi kunci keberhasilan Kepri. Tentunya Kemenpar juga akan all out membantu Kepri untuk mencapai target wismannya tahun ini," ujar Rizki yang diamini oleh Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati.(**)
Wisata Indonesia Disambut Antusias Pada Sales Mission Leisure Di Singapura
Reviewed by bams nektar
on
August 22, 2019
Rating:

numpang promote ya min ^^
ReplyDeletebuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||