Batik Batam Karya Natasya Rofalina Ditampilkan Oleh Miss Tourism Worldwide 2019
Keprievent.com , BATAM - Fashion batik Batam karya desainer Natasya Rofalina tampil di ajang grand final Miss Tourism Worldwide 2019 di Pacific Palace Hotel, Minggu (22/9). Rancangan acara yang berjalan dari pukul 12:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB tersebut, bergulir mulai dari Grand Finale Lunch, National Parade Costume, dan acara puncaknya, Miss Tourism Worldwide Show.
Dalam ajang bergengsi ini, 29 wanita sedunia tersebut mengenakan fashion karya Natasya Rofalina pada sesi Putaran Batik Batam.
Sebagai fashion desainer asli Kepri, Natasya sudah mendalami karir ini sekitar 3 tahun lamanya, setelah menamatkan pendidikan pada sebuah kursus desain di Jakarta selama 6 bulan, di tahun 2015 yang lalu.
"Setelah lulus dengan nilai yang bagus, aku mulai memberanikan diri untuk terjun ke bisnis fashion di Batam," ujarnya ditemui di sela-sela riuhnya event Bajafash keempat yang digelar di Radisson Hotel, Sabtu (14/9) malam lalu.
"Debut pertama aku mulai di Bajafash kedua tahun 2017 lalu. Bajafash 2019 ini adalah kali ketiga yang aku ikuti dari 4 Bajafash yang sudah diadakan. Awalnya aku mengusung desain coctail dress dan evening dress, dan wedding dress. Passion tersebut mulai berubah di tahun kemarin, beralih suka ke batik," jelas wanita cantik kelahiran Tanjung Uban, Bintan ini.
Bukan tanpa alasan Natasya lebih mendalami batik saat ini. "Sejak mengikuti Bajafash tahun 2017 lalu, ternyata karya fashion batik aku diterima masyarakat dengan bagus, animonya juga tinggi, karena batik yang aku produksi itu simple, ready to wear, dan casual. Selain itu batik juga enak dipasarkan karena dapat dipakai sehari-hari," ucapnya.
Dalam menciptakan fashion berbahan batik, Natasya bekerjasama dengan pembatik lokal Batam, Mahendra selaku owner Art Batik. "Desain konsepnya dari aku, baik itu motif, pattern, dan warnanya aku yang menententukan, sesuai tema yang akan diusung. Selanjutnya pengrajin batik akan mengolahnya menjadi kain. Kain batik tersebut selanjutnya aku proses sendiri hingga menjadi pakaian," jelas wanita yang juga pemegang sertifikasi dalam kategori motif dan canting dari lembaga Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini.
Selain mengaplikasikan motif batik khas Batam, gonggong dan marlin, penyuka warna hitam dan putih ini juga tertarik dengan motif yang lain misalnya motif "Poleng", kotak-kotak hitam-putih yang biasa ditemui pada kain berciri khas Bali. "Kesannya lebih universal, dan mengikuti pasar," imbuhnya.
"Untuk patern pada motif batiknya aku suka membuat yang simple, begitu juga untuk line-nya. Dalam penggunaan kain aku mengutamakan kain-kain yang lentur dan lembut untuk casual, seperti jenis dobby, viscose, atau paris. Kain katun aku gunakan untuk batik yang bersifat formal," terangnya lebih jauh.
Disinggung tentang berapa lama dan berapa banyak desain yang mampu diselesaikan oleh Natasya dalam membuat produk batik, ia mengatakan jika sedang mempunyai mood yang bagus, 10 desain sebentar saja diselesaikan.
Untuk harga, Natasya mengatakan bahwa, batik-batik karyanya dibandrol mulai dari harga 500 ribuan untuk batik cap atasan dan 4 jutaan untuk batik tulis. "Tergantung model, bahannya cap atau tulis," ujarnya.
Bukan sekali dua kali saja karya fashion Natasya tampil di peragaan busana bertaraf nasional. Di tingkat internasionalpun karya wanita yang memiliki senyum manis ini juga berkibar. Baru-baru ini karya Natasya juga tampil di Parlemen Darwin, Australia, atas undangan Indonesia Australian Business Council.
Dalam waktu dekat, karya batik fashion Natasya juga akan ditampilkan dalam pagelaran Batam Batik Fashion Week yang adakan oleh Dekranasda Kota Batam.
Ardiwinata selaku Kadisbudpar Batam mengacungi dua jempol untuk Natasya. "Ini kesempatan yang sangat bagus bagi desainer Batam untuk mengangkat namanya dan nama Batam ke tingkat nasional dan internasional. Motif yang ditampilkan pada parade batik di event MTW ini bagus-bagus. Dibawakan oleh talenta miss tourism dunia pula. Karya yang hebat dibawakan oleh orang yang tepat," ujarnya.
Pun demikian Buralimar, Kadisparprov Kepri ini juga berbangga hati mengetahui karya desainer Kepri dapat sepanggung dengan miss tourism internasional. "Janagn cepat puas dengan karya yang ada, terus menggali lebih banyak lagi, dan tetap berkarya untuk mengangkat nama Kepri," pungkasnya.(**)
Batik Batam Karya Natasya Rofalina Ditampilkan Oleh Miss Tourism Worldwide 2019
Reviewed by bams nektar
on
September 22, 2019
Rating:

numpang promote ya min ^^
ReplyDeletebuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||