Jelajah Pulau Ngenang, Destinasi Wisata Potensial Baru Di Batam
Keprievent.com , BATAM - Batam baru saja melahirkan satu lagi destinasi wisata pulau berbasiskan masyarakat tempatan. Ya, wisata Pulau Ngenang, di Kecamatan Nongsa, Batam ini menyimpan banyak potensi wisata yang jika digarap dengan serius dan berkesinambungan, ke depan akan dapat menjadi salah satu andalan dan nadi wisata Batam.
Untuk melihat bagaimana geliat wisata di Pulau Ngenang ini, sejumlah tour & travel agen Batam dan media menyambangi keeksotisan pulau yang dihuni oleh sekitar 200 kepala keluarga ini, dengan membawa serta 6 orang wisman dari Singapura.
Kunjungan yang dibalut dengan label "Famtrip Pulau Ngenang" ini langsung disambut oleh masyarakat Pulau Ngenang di pelabuhan beton pulau tersebut dengan lantunan musik tradisional berbasis rebana, khas Pulau Ngenang. Uniknya, setiap tamu yang datang disematkan sebuah topi yang terbuat dari daun kelapa di kepala masing-masing mereka.
Rombonganpun dibawa dengan dua unit motor pengangkut beroda tiga ke Pantai Seri, salah satu pantai yang disiapkan dan dikembangkan sebagai destinasi wisata di Pulau Ngenang ini. Kembali di pantai ini, rombongan disambut oleh tari-tarian yang dibawakan oleh anak-anak pulau ini. Rombongan famtrip juga berkesempatan mengunjungi tempat pembuatan souvenir berbahan alami di Pulau Ngenang ini, serta menyaksikan secara langsung bagaimana proses pembuatan souvenir dan barang-barang kerajinan tersebut.
Sementara itu, wisman Singapura yang turut serta dalam perjalanan ini sangat antusias menyaksikan bagaimana proses penduduk setempat menaiki dan memetik buah kelapa, kemudian merasakan langsung segarnya buah kelapa yang baru diturunkan dari tandannya tersebut.
Kuliner khas Pulau Ngenang-pun disajikan pada dua pondok yang ada di bibir Pantai Berseri. Ikan asam pedas, sotong bakar, ikan bakar, serta cumi masak hitam, menggugah selera rombongan famtrip ini. Apalagi sambil makan siang dibelai oleh semilir angin laut dan dihibur oleh tarian yang ditampilkan oleh gerakan lincah anak-anak Pulau Ngenang.
Rombongan famtrip juga berkesempatan mengunjungi destinasi unik lainnya di pulau seluas lebih kurang 14,2 hektar ini, yaitu "Pohon Lima Jari". Pohon yang bercabang lima dan menyerupai jari-jari ini terletak tepat di tepi pantai, pada sisi pantai bagian Barat pulau ini. Kemudian rombongan mengunjungi tambak tempat penampungan tripang atau gamat, dan terakhir mengunjungi pusat kerajinan tenun yang berkembang pesat di pulau ini.
Feri selaku pendamping masyarakat dalam mewujudkan destinasi wisata Pulau Ngenang ini mengatakan bahwa, program untuk mewujudkan destinasi wisata di pulau ini telah dimulai sejak 4 bulan yang lalu. "Kita tidak mengutamakan alam Pulau Ngenang, namun membuat program yang dapat dijual ke wisatawan untuk menikmati kultur dan ritme hidup di pulau ini," katanya.
"Pulau Ngenang menjadi pilot projek untuk pengembangan wisata yang berkelanjutan, dasarnya adalah Comunity Basic Tourism, wisata mandiri yang mengandalkan kekompakan warganya. Di situ letak kuncinya," ujar Feri.
"Pada tahap awal, kita membentuk pokdarwis sebagai wadah, kemudian duduk bersama masyarakat setempat untuk menentukan apa saja yang dapat kita tampilkan di Ngenang. Konsepnya cenderung ke laut. Di pantai ini, umang-umang selepas sore hari, mau masuk malam, akan banyak bertebaran di pasir pantai. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Ngenang. Jika ingin menyaksikan banyaknya umang-umang, homestay sudah tersedia sebanyak 5 unit sementara ini bagi wisatawan," jelasnya.
"Wisatawan dapat larut dalam cara hidup masyarakat Ngenang. Mereka dapat menyaksikan dan ikut serta dalam aktivitas harian nelayan, seperti memasang bubu, menangkap udang, dan lain-lain. Snorkeling dan diving juga dapat dilakukan di Ngenang ini, mengingat coral yang ada di bawah lautnya sangat indah. Camping ground juga tersedia bagi wisatawan yang ingin camping dan barbeque," ulasnya lebih jauh.
Batam Tourism Promotion Board (BTPB) memandang Pulau Ngenang memiliki potensi yang sangat lengkap. "Tamu inbound sangat suka dengan wisata yang berbasis masyarakat setempat. Kearifan lokal yang ada merupakan daya tarik tersendiri bagi Pulau Ngenang. Tinggal kita mengemas segala program yang ada agar menarik bagi wisatawan. Kemasan tersebut nanti akan kita promosikan, sehingga wisman dapat melirik destinasi baru ini sebagai destinasi alternatif yang layak disinggahi," kata Rahman Usman selaku Ketua BTPB.
Ardiwinata selaku Kadisbudpar Kota Batam mengatakan bahwa, Disbudpar Kota Batam ikut mendukung terwujudnya destinasi wisata Pulau Ngenang. "Masyarakatnya kita lihat sudah siap untuk menerima kunjungan dari wisatawan. Kemasannya sedang disempurnakan, karena itu peran travel agent sangat krusial dalam memperkenalkan dan menjual destinasi ini bagi wisatawan," katanya.
"Jarak Pulau Ngenang dari Pulau Batam juga tidak jauh, atraksi dan amenitasnya juga sudah memadai. Ngenang dapat menjadi "satelit" yang menarik sebagai penyangga wisata Batam. Kejenuhan destinasi di Batam kini dapat dipecahkan solusinya oleh destinasi baru di Pulau Ngenang," tutupnya.(bn)
Untuk melihat bagaimana geliat wisata di Pulau Ngenang ini, sejumlah tour & travel agen Batam dan media menyambangi keeksotisan pulau yang dihuni oleh sekitar 200 kepala keluarga ini, dengan membawa serta 6 orang wisman dari Singapura.
Kunjungan yang dibalut dengan label "Famtrip Pulau Ngenang" ini langsung disambut oleh masyarakat Pulau Ngenang di pelabuhan beton pulau tersebut dengan lantunan musik tradisional berbasis rebana, khas Pulau Ngenang. Uniknya, setiap tamu yang datang disematkan sebuah topi yang terbuat dari daun kelapa di kepala masing-masing mereka.
Rombonganpun dibawa dengan dua unit motor pengangkut beroda tiga ke Pantai Seri, salah satu pantai yang disiapkan dan dikembangkan sebagai destinasi wisata di Pulau Ngenang ini. Kembali di pantai ini, rombongan disambut oleh tari-tarian yang dibawakan oleh anak-anak pulau ini. Rombongan famtrip juga berkesempatan mengunjungi tempat pembuatan souvenir berbahan alami di Pulau Ngenang ini, serta menyaksikan secara langsung bagaimana proses pembuatan souvenir dan barang-barang kerajinan tersebut.
Kendaraan yang membawa rombongan di Pulau Ngenang.
Pantai Seri Pulau Ngenang.
Kuliner khas Pulau Ngenang-pun disajikan pada dua pondok yang ada di bibir Pantai Berseri. Ikan asam pedas, sotong bakar, ikan bakar, serta cumi masak hitam, menggugah selera rombongan famtrip ini. Apalagi sambil makan siang dibelai oleh semilir angin laut dan dihibur oleh tarian yang ditampilkan oleh gerakan lincah anak-anak Pulau Ngenang.
Rombongan famtrip juga berkesempatan mengunjungi destinasi unik lainnya di pulau seluas lebih kurang 14,2 hektar ini, yaitu "Pohon Lima Jari". Pohon yang bercabang lima dan menyerupai jari-jari ini terletak tepat di tepi pantai, pada sisi pantai bagian Barat pulau ini. Kemudian rombongan mengunjungi tambak tempat penampungan tripang atau gamat, dan terakhir mengunjungi pusat kerajinan tenun yang berkembang pesat di pulau ini.
Menyicipi kuliner di Pulau Ngenang.
Mengunjungi tempat penghasil handycraft di Pulau Ngenang.
Feri selaku pendamping masyarakat dalam mewujudkan destinasi wisata Pulau Ngenang ini mengatakan bahwa, program untuk mewujudkan destinasi wisata di pulau ini telah dimulai sejak 4 bulan yang lalu. "Kita tidak mengutamakan alam Pulau Ngenang, namun membuat program yang dapat dijual ke wisatawan untuk menikmati kultur dan ritme hidup di pulau ini," katanya.
"Pulau Ngenang menjadi pilot projek untuk pengembangan wisata yang berkelanjutan, dasarnya adalah Comunity Basic Tourism, wisata mandiri yang mengandalkan kekompakan warganya. Di situ letak kuncinya," ujar Feri.
"Pada tahap awal, kita membentuk pokdarwis sebagai wadah, kemudian duduk bersama masyarakat setempat untuk menentukan apa saja yang dapat kita tampilkan di Ngenang. Konsepnya cenderung ke laut. Di pantai ini, umang-umang selepas sore hari, mau masuk malam, akan banyak bertebaran di pasir pantai. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Ngenang. Jika ingin menyaksikan banyaknya umang-umang, homestay sudah tersedia sebanyak 5 unit sementara ini bagi wisatawan," jelasnya.
Pohon Lima Jari, salah satu keunikan di Pulau Ngenang.
"Wisatawan dapat larut dalam cara hidup masyarakat Ngenang. Mereka dapat menyaksikan dan ikut serta dalam aktivitas harian nelayan, seperti memasang bubu, menangkap udang, dan lain-lain. Snorkeling dan diving juga dapat dilakukan di Ngenang ini, mengingat coral yang ada di bawah lautnya sangat indah. Camping ground juga tersedia bagi wisatawan yang ingin camping dan barbeque," ulasnya lebih jauh.
Batam Tourism Promotion Board (BTPB) memandang Pulau Ngenang memiliki potensi yang sangat lengkap. "Tamu inbound sangat suka dengan wisata yang berbasis masyarakat setempat. Kearifan lokal yang ada merupakan daya tarik tersendiri bagi Pulau Ngenang. Tinggal kita mengemas segala program yang ada agar menarik bagi wisatawan. Kemasan tersebut nanti akan kita promosikan, sehingga wisman dapat melirik destinasi baru ini sebagai destinasi alternatif yang layak disinggahi," kata Rahman Usman selaku Ketua BTPB.
Ardiwinata selaku Kadisbudpar Kota Batam mengatakan bahwa, Disbudpar Kota Batam ikut mendukung terwujudnya destinasi wisata Pulau Ngenang. "Masyarakatnya kita lihat sudah siap untuk menerima kunjungan dari wisatawan. Kemasannya sedang disempurnakan, karena itu peran travel agent sangat krusial dalam memperkenalkan dan menjual destinasi ini bagi wisatawan," katanya.
"Jarak Pulau Ngenang dari Pulau Batam juga tidak jauh, atraksi dan amenitasnya juga sudah memadai. Ngenang dapat menjadi "satelit" yang menarik sebagai penyangga wisata Batam. Kejenuhan destinasi di Batam kini dapat dipecahkan solusinya oleh destinasi baru di Pulau Ngenang," tutupnya.(bn)
Jelajah Pulau Ngenang, Destinasi Wisata Potensial Baru Di Batam
Reviewed by bams nektar
on
October 24, 2019
Rating:

Post a Comment