Entitas Bisnis Pariwisata Batam Mendapatkan Sosialisasi Sertifikasi CHSE Dari Kemenparekraf
Keprievent.com, BATAM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) menggelar sosialisasi bertajuk “Sosialisasi Sertifikasi,
Kebersihan,Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) Pada
Destinasi Dan Usaha Pariwisata” pada Senin (26/10). Sosialisasi yang digelar di
Ballroom lantai 2 Hotel Swiss-bel Harbour Bay Batam ini, dihadiri oleh Kelompok
Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Batam dan PHRI.
Sosialisasi Sertifikasi CHSE ini juga dihadiri oleh Guntur Sakti dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang dalam sambutannya
memaparkan bahwa, sertifikasi CHSE ini merupakan strategi untuk membangun
kepercayaan bagi wisatawan agar merasa aman dan nyaman untuk berkunjung ke
destinasi wisata di Indonesia.
“Hal ini juga dilakukan oleh negara lain untuk menarik kepercayaan
wisatawan ke negara mereka. Karena itu kita harus memiliki daya saing dalam
membangun “image” sebagai destinasi wisata yang aman untuk dikunjungi,” kata
Guntur, Senin (26/10).
“Untuk meningkatkan dan memfasilitasi dunia usaha dan destinasi wisata
dalam menerapkan CHSE ini, Kemenparkraf sudah menyusun buku panduan CHSE yang
dapat diunduh di situs www.chse.kemenparekraf.go.id,
yang diharapkan nantinya entitas bisnis dapat menerapkan di lokasi mereka
masing-masing dan mengikuti sertifikasi, serta kemudian memperoleh label “I Do
Care” dari Kemenparekraf,” jelas Guntur lebih jauh.
Sementara itu, Edi Sutrisno, selaku Direktur Eksekutif Badan Promosi
Pariwisata Batam (BTPB) yang juga turut memberikan sambutan, menyampaikan
bahwa, entitas bisnis setelah mendapatkan label “I Do Care” dapat melangkah
lebih jauh dengan membuat suatu “movie campaign”. “Movie campaign ini tentunya
akan dapat menjadi bahan promosi untuk meyakinkan wisatawan bahwa destinasi
atau bisnis yang dikelola sudah menerapkan CHSE, sehingga menumbuhkan rasa aman
bagi wisatawan tersebut,” beber Edi, Senin (26/10).
Kadisparprov Kepri, Teddy yang membuka dengan resmi sosialisasi
sertifikasi ini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenparekraf yang
telah mendorong insan bisnis pariwisata Kepri dalam menerapkan CHSE. “Tidak
dapat dipungkiri lagi, bahwa kita bergantung pada wisman yang masuk ke Kepri,
terutama dari tetangga terdekat, Singapura dan Malaysia. Pandemi ini jelas
merugikan semua negara dan semua bisnis terkena dampaknya. Namun kita optimis
bahwa pandemic ini akan berakhir dan dengan sertifikasi ini akan membuat kita
lebih siap untuk menyambut kedatangan wisman nantinya,” kata Teddy.
“Dengan dicapainya kesepakatan antara Indonesia dan Singapura, dengan
dibukanya pintu masuk antar kedua negara, walaupun untuk perjalanan terbatas,
hal ini memberikan sinyal bahwa ke depannya kita memiliki harapan lebih besar
bagi masuknya wisman ke Kepri,” jelas Teddy.
Selaku pembicara, dr Grace Hananta memaparkan bahwa pandemic Covid-19
membawa pengaruh yang besar pada tatanan hidup manusia saat ini. “Pariwisata
kita juga tidak lepas dari pengaruh pandemic yang sedang terjadi. Untuk itu
kita harus bangkit dan menerapkan CHSE untuk keamanan dan kenyamanan wisman
yang ada,” katanya.
“Destinasi di seluruh dunia mengandalkan kesehatan dan keamanan untuk
menarik wisman ke negara mereka. Membangun CHSE secara serius di industry
pariwisata kita akan memberikan daya saing lebih bagi kita di tingkat
internasional dalam kompetisi tersebut. Hal ini untuk memberikan jaminan agar
wisatawan percaya bahwa kita juga peduli pada kesehatan dan keamanan mereka,”
bebernya.
Lebih jauh, dr Grace juga menjelaskan tentang empat pilar yang membangun
kepercayaan wisatawan di dalam industry pariwisata, yakni Cleanliness, health,
safety, dan environment sustainability.
Di tempat yang sama, Taufik Istiqlal mewakili Pusat Data Dan Informasi
Kemenparekraf menjelaskan secara terperinci tentang teknis pendaftaran
sertifikasi CHSE online yang sedang disosialisasikan kepada undangan yang
hadir.
Di tempat terpisah, Ardi Winata selaku Kadisbudpar Kota Batam mengatakan
bahwa, kesempatan untuk maju di bidang pariwisata dengan melakukan sertifikasi
ini harus segera ditanggapi dengan cepat oleh para insan pariwisata, khususnya
yang bermain di Batam. “Salah satu meningkatkan kapasitas kita di bidang
pariwisata, khususnya di masa pandemic ini adalah melakukan sertifikasi dalam
bidang CHSE. Hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan para wisatawan yang
datang pada lokasi kita,” katanya.
“Kemenparekraf sudah menyediakan instrumennya dan semua itu dapat diikuti
oleh pemilik destinasi wisata khususnya dalam mensertifikasi destinasi mereka.
Kesempatan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja dan jika ada kendala dalam mendaftarkan destinasi wisata yang akan
disertifikasi di web atau link yang sudah disediakan, tentunya akan dibantu
oleh tenaga teknis yang berkompeten dari Kemenparekraf,” tuntasnya.**

Post a Comment