Implementasi Protokol Kesehatan Disosialisasikan Oleh Kemenparekraf Kepada Pokdarwis dan HPI Kota Batam
Keprievent.com, BATAM - Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar seminar bertajuk “Implementasi
Protokol WTTC Melalui Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan,
Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE)” pada Minggu (18/10). Acara ini bertempat
di Sky Ballroom, lantai 12 Hotel Nagoya Hill, Batam.
Acara yang dihadiri oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Batam dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam ini dimoderatori oleh Ika Kusuma Purnamasari sebagai Koordinator hubungan antar lembaga multilateral kemenparekraf dan acara ini dibuka oleh Kartika Candra Negara, selaku Direktur Hubungan Antar Lembaga Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dalam pembukaannya, Kartika Candra
Negara menyampaikan bahwa Covid-19 merubah paradigm wisatawan dalam berwisata
saat ini. “Pasar wisata menuntut kesehatan dan keselamatan dalam aktivitas wisata.
Kita tidak sendirian belajar dalam bidang keselamatan dalam berwisata ini.
Semua negara berfikiran sama, yakni ketika pandemic berakhir, semua destinasi
akan berlomba-lomba untuk menarik wisatawan ke lokasi destinasi mereka,” beber Kartika
Candra Negara, Minggu (18/10) .
Sementara itu, Pudin Saefudin,
selaku Tim Penyusun Panduan Cleanliness, Health and Safety Equipment (CHSE)
yang juga sebagai Kaprodi Hotel STP Bandung dan pengurus PHRI Bandung
memaparkan tentang tahapan sertifikasi atau labeling CHSE di Indonesia
berdasarkan Buku Panduan CHSEyang telah disusun oleh Kemenparekraf.
“Tahapan dalam sertifikasi CHSE
dimulai dengan sosialisasi dan edukasi, penilaian mandiri, deklarasi mandiri,
audit atau penilaian, pemberian sertifikasi dan labelling “I Do Care”, serta pemantauan
dan evaluasi,” ujarnya.
“Kemenparekraf juga memprioritaskan
beberapa segmen destinasi wisata untuk disertifikasi, diantaranya perhotelan,
pondok wisata, daya Tarik wisata, desa wisata, arung jeram, desa wisata, arung
jeram, selam, dan lapangan golf,” jelasnya lebih jauh.
Irnal Safei sebagai Kabid Penyakit
Menular Dinas Kesehatan Kota Batam dalam kesempatan ini menjelaskan tentang
kondisi terkini penanganan Covid-19 di Kota Batam. “Sejak ditemukannya kasus
pertama Covid-19 di Batam pada Februari 2020 yang lalu, hingga hari ini, Minggu
(18/10) sudah tercatat 2.136 kasus positif Covid-19 di Kota Batam. Kasus
Covid-19 ini didominasi oleh penduduk berusia muda. Hal ini dikarenakan karena
pada level usia tersebut tingkat aktivitas mereka sangat tinggi, sehingga
membuka kemungkinan lebih besar untuk terpapar oleh Covid-19,” ujar Irnal
Safei.
“Namun kita patut mengapresiasi
bahwa, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Batam sangat tinggi, yakni di
atas 80%. Ini jauh di atas rata-rata tingkat kesembuhan secara nasional. Dari
kasus sebanyak 2.136 kasus, saat ini sudah sembuh sebanyak 1.713 orang,”
katanya.
Lebih jauh Irnal Safei
menginformasikan bahwa, untuk wilayahBatam, Kecamatan Galang adalah satu-satunya
kecamatan di Kota Batam yang belum ditemukan adanya kasus Covid-19.
“Ada beberapa tahapan dalam
penanganan Covid-19 ini, yakni; penyuluhan, kerjasama dengan lembaga
pemerintahan dan swasta, penegakan hukum, dan persiapan vaksinasi massal. Saat
ini vaksin telah memasuki tahap uji coba tahap ketiga. Diharapkan pada akhir
tahun 2020 atau awal tahun 2021 masyarakat Indonesia sudah mulai mendapat
vaksin Covid-19. Vaksin ini akan diutamakan bagi tenaga kesehatan pada tahap
awalnya,” beber Irnal Safei lebih dalam.
Di tempat yang sama, Ardi Winata
selaku Kadisbudpar Kota Batam memaparkan bahwa, di Tahun 2019 lalu, Batam
menyumbangkan angka masuk wisman sebanyak 1.947.943. Angka ini kedua terbesar
di Indonesia setelah Bali.
“Saat itu rata-rata 150 ribuan
wisman berkunjung ke Batam perbulannya. Namun karena efek Covid-19, kini hanya
1.500-an saja yang masuk ke Batam. Itupun sebenarnya terbantu dan terbatas
hanya pada pekerja marine, industry fital yang ada di Batam, pemilik KITAS, dan
para diplomat yang mengemban tugas,” kata Ardiwinata.
“Kita menyambut baik rencana
vaksinisasi bagi penduduk Indonesia yang akan dilakukan oleh pemerintah, dan
kita berharap, Batam akan menjadi wilayah pertama yang akan mendapatkan vaksin
tersebut karena kita merupakan pintu masuk wisman yang sangat potensial di
Indonesia,” pungkasnya. **

Post a Comment