Kepri Bisa Jadi Masa Depan Pariwisata Indonesia
Keprievent.com,
TANJUNGPINANG – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengungkapkan rasa senangnya terkait
pelonggaran aturan bagi wisman asal Singapura yang akan berlibur ke Kepri setelah
melakukan kunjungan ke Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di
Jakarta, Selasa (05/04).
Ansar juga menjelaskan bahwa
meskipun sudah dibebaskan dari tes PCR, wisman Singapura tetap harus menjalani
tes Antigen di pintu masuk pelabuhan internasional yang ada di Kepri. Ansar
menjelaskan bahwa pemerintah mempertimbangkan seperti kebijakan Singapura yang
juga hanya menerapkan rapid Antigen bagi wisatawan yang masuk ke negeri singa
tersebut.
“Hal ini tentu saja menjadi
informasi yang sangat baik kita. Kita berharap wisatawan dari Singapura semakin
tertarik berlibur ke Kepri sehubungan karena persyaratannya kini kian meringankan
bagi mereka,” harap Ansar.
Buralimar selaku Kepala Dispar
Kepri, juga sangat berterima kasih dengan segala kemudahan yang telah diberikan
pemerintah pusat. Buralimar mengarahkan untuk tetap mengikuti kebijakan pusat
tersebut, selain juga tetap menguatkan promosi berlibur #diindonesiasaja dan
#berwisatadiindonesiasaja.
“Kita memiliki keunggulan
melalui kedekatan atau proximity dengan Singapore dan Malaysia. Sejak dulu
kedekatan Kepri dengan kedua negara terjalin dalam hubungan keluarga, kesamaan
budaya dan tentu saja bisnis perdagangan, dan lain-lain. Hingga kini hubungan
tersebut kita manfaatkan juga untuk pariwisata,” imbuh Buralimar, Rabu (06/04).
Buralimar menyebutkan Ada 43
negara yang mendapatkan bebas visa kunjungan khusus wisata dan visa kunjungan
saat kedatangan khusus wisata ke Kepri. Kepri dapat menjadi masa depan
Pariwisata Indonesia.
“Sekarang mungkin Batam dan
Bintan, namun suatu saat bisa dikembangkan semua destinasi di Kepri. Memang
perlu waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, namun kita harus fokus dan
terus mencoba berbagai hal dari aturan dan pembangunannya,” katanya.
Kita punya Natuna dengan
geoparknya. Pulau-pulau terindah yang dimiliki oleh Anambas. Budaya Melayu yang
kental di Lingga dan tanah para raja-rajanya.
“Pengembangan ini harus
berjalan terus menerus agar memberikan efek yang baik untuk perekonomian Kepri
dan menghasilkan devisa untuk negara,” kata Buralimar lebih lanjut.
“Bukan hanya budaya saja
sebagai basis pariwisata, namun juga kreativas yang terdapat di daerah
tersebut. Kreativitas adalah ekonomi kreatif, namun bukan semata UMKM. Walaupun
UMKM itu juga merupakan bagian dari Ekraf. Ada juga sport tourism. Kepri punya
semua itu,” pungkas Buralimar. (*)
Post a Comment